Kronologi Pengungkapan Pembunuhan Nasrudin

Kamis, Mei 07, 2009 Leave a Comment

Penasaran juga nih dengan berita-berita yang beredar belakangan ini, mulai dari kasus manohara yang katanya telah diculik dan mengalami kekerasan oleh suaminya hingga kasus terbunuhnya nasrudin yang menyeret bapak antasari ketua KPK non aktif. Akhirnya bunda azka mencari tahu dengan googling sana sini mencari tahu tentang kronologi pengungkapan pembunuhan nasrudin.


Berikut ini adalah cerita lengkapnya:

Dalam waktu sekitar satu setengah bulan, polisi berhasil mengungkap tabir di balik kasus pembunuhan Direktur PT PRB Nasrudin Zulkarnaen Iskandar. Pengungkapan kasus ini berawal dari kesaksian para saksi di lokasi penembakan, kemudian polisi menemukan motor Yamaha Scorpio yang digunakan pelaku penembakan.

Setelah itu, polisi kemudian menangkap Heri Santosa, pengemudi Yamaha Scorpio itu di kawasan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dari pengakuan Heri, kemudian nama para tersangka lainnya terungkap. Kombes Pol Wiliardi Wizar dan Komisaris PT Pers Indonesia Merdeka (PIM) Sigid Haryo Wibisnono kemudian juga ditangkap.

Dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/5/2009), Kapolda menjelaskan kronologi pengungkapan kasus pembunuhan Nasrudin ini. Namun, Kapolda menjelaskan kronologi ini dengan menyebut para tersangka dengan inisial-inisial.

Kapolda juga tidak menyebutkan motif pembunuhan terhadap Nasrudin. Kapolda juga belum menyebut peran Antasari Azhar secara jelas dalam kasus ini.

Penjelasan Kapolda tentang ini sama dengan data kronologi pengungkapan kasus Nasrudin yang diterima detikcom. Bahkan, data tersebut sudah mengungkap motif pembunuhan dan peran Antasari. Berikut kronologi lengkap yang didapatkan detikcom:

1. Dari hasil olah TKP yang dilakukan Tim Labfor Mabes Polri dan hasil analisa dari keterangan saksi yang ada di TKP diperoleh informasi bahwa pelaku menggunakan sepeda motor Yamaha Scorpio warna biru dan dibuatkan sketsa wajah pelaku dari keteragan saksi Sarwin yang berada di dekat TKP. Sarwin merupakan saksi yang saat kejadian penembakan, berada hanya 5 meter dari mobil Nasrudin.

2. Selanjutnya dilakukan penyelidikan dan diperoleh informasi adanya seseorang yang memiliki kendaraan roda dua dengan ciri-ciri seperti yang di TKP dengan pemilik bernama Heri Santosa, beralamat di Menteng Atas no 27 RT 10/04 Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Setelah dilakukan pengecekan ke alamat tersebut, ditemukan sebuah sepeda motor Yamaha Scorpio warna biru no pol B 6862 SNY dan selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap tersangka Heri Santosa. Heri Santosa mengaku sebagai pengemudi sepeda motor (pilot) dalam penembakan terhadap korban Nasrudin.

3. Heri Santosa mengaku saat kejadian dia mengendarai kendaraan tersebut bersama-sama dengan Daniel yang melakukan penembakan sebanyak dua kali terhadap korban dari arah sisi kiri kendaraan BMW B 191 E warna silver di Jalan Hartono Raya Kompleks Modern Land, sekitar 900 meter dari lapangan Golf Modern Land Tangerang pada Sabtu, 14 Maret 2009 sekitar pukul 14.00 WIB, sesaat setelah korban selesai bermain golf. Dalam pemeriksaan, diperoleh keterangan bahwa Heri Santosa dan Daniel mendapatkan pesanan untuk melakukan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dari Hendrikus Kia Walen.

4. Selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap Hendrikus Kia Walen di Menteng Dalam Atas Jakarta Pusat. Rumah Hendrikus hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah Heri Santosa. Pengakuan Hendrikus, di lokasi penembakan saat itu adalah Heri Santosa (sebagai pilot), Daniel (sebagai eksekutor) dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Scorpio warna biru, sementara Fransiskus Alias Ansidan sdr SEI (sebagai pengawas) dengan menggunakan kendaraan Avanza B 8870 NP. Hendrikus Kia Walen sebagai penerima dan pemberi order. Dari keterangan Hendrikus diketahui bahwa Hedrikus menerima uang sebesar Rp 400 juta dari Edo, dengan perincian: dibagikan ke masing-masing Heri Santoso Rp 70 juta, Daniel Rp 70 juta, Amsi Rp 30 juta, Sei Rp 20 juta, dan sisanya untuk Hendrikus serta biaya operasional sebesar Rp 100 juta.

5. Dari hasil pemeriksaan terhadap Hendrikus diketahui bahwa senjata api yang digunakan jenis Revolver kaliber 38 berikut peluru 6 butir yang masih ada di dalam silinder, dua sudah ditembakkan dan empat masih belum ditembakkan yang ditanam di halaman rumah di Tebet Jakarta Selatan. Selanjutnya senjata api itu disita dan dilakukan uji balistik Labfor Mabes Polri. Hasilnya, peluru itu identik dengan anak peluru yang ditemukan di tubuh Nasrudin.

6. Dari pengakuan Hendrikus, diperoleh keterangan tentang keberadaan Fransiskus. Polisi akhirnya menangkap Fransiskus alias Amsi di Batu Ceper Kali Deres Jakarta Barat. Saat diperiksa, Amsi mendapat uang Rp 30 juta, kemudian Hendrikus memberi dana operasional kepada Fransiskus sebesar Rp 15 juta untuk membeli senjata api dan sebesar Rp 5 juta untuk menyewa kendaraan Avanza.

7. Dari hasil peneriksaan Heri Santosa, dilakukan penangkapan terhadap Daniel (penembak/eksekutor) di Pelabuhan Tanjung Priok sewaktu pulang dari Flores dengan menggunakan kapal laut Silimau. Saat diperiksa, Daniel mengaku mendapatkan pesanan penembakan terhadap Nasrudin dengan mendapat imbalan uang Rp 70 juta.

8. Kepada polisi, Hendrikus mendapat pesanan penembakan terhadap Nasrudin dari Eduardus Ndopo Mbete alias Edo. Kemudian polisi menangkap Edo di rumahnya di Jalan Jati Asih Bekasi. Edo mengakui dan membenarkan pengakuan Hendrikus. Kemudian dilakukan pendalaman terhadap Edo untuk mengetahui motif dan siapa yang menyuruh Edo untuk melakukan penembakan terhadap Nasrudin.

9. Saat diperiksa, Edo mengaku mendapat perintah untuk membunuh korban dari Wiliardi Wizar (Kombes Polisi). Edo bisa bertemu Wiliardi atas prakarsa Jerry. Sebelumnya Wiliardi meminta Jerry untuk mencari orang yang dapat melakukan pembunuhan terhadap Nasrudin. Untuk itu, Jerry kemudian mengatur pertemuan Wiliardi dengan Edo di Halai Bowling Ancol. Selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap Jerry di Perumahan Permata Buana A.7 no 13 Jakarta Barat.

10. Jerry mengaku bahwa Wiliardi bertemu dirinya di Halai Bowling Ancol untuk mencari orang yang dapat melakukan pembunuhan terhadap Nasrudin. Saat itu, dia mempertemukan Wiliardi dengan Edo. Saat itu, Edo dijanjikan imbalan Rp 500 juta. Pada pertemuan itu, diserahkan foto korban dan foto mobil yang biasa digunakan korban kepada Edo.

11. Kepada polisi, Edo mengaku menerima uang sebesar Rp 500 juta dari Wiliardi di lapangan parkir Citos (Cilandak Town Square) Jakarta Selatan. Berdasarkan keterangan Edo dan Jerry, selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap Wiliardi Wizar di Taman Ubud Lippo Karawaci Tangerang.

12. Dari pemeriksaan Wiliardi, diperoleh keterangan bahwa uang yang diserahkan kepada Edo berasal dari Sigid Haryo Wibisono dan atas sepengetahuan Antasari. Sebab, saat Sigid memberikan Rp 500 juta kepada Wiliardi, Sigid menelepon Antasari untuk mengkonfirmasi penyerahan uang tersebut sebagai biaya operasional di lapangan. Maka pada hari Selasa 28 April 2009, polisi menangkap Sigid di Jalan Pati Unus 35 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

13. Dari hasil pemeriksaan Wiliardi dan Sigid diperoleh keterangan bahwa yang mempunyai keinginan untuk menghilangkan nyawa Nasrudin adalah Antasari Azhar. Sebab, Nasrudin sering meneror dan memeras Antasari dengan ancaman akan membongkar perselingkuhan Antasari dengan istri siri Nasrudin bernama Rani yang terjadi Hotel Grand Mahakam Kebayoran Baru Jaksel sekitar bulan Mei 2008. Karena ancaman tersebut dirasakan sudah sangat mengganggu baik diri pribadi maupun istri dari Antasari, maka Sigid menghubungi Wiliardi untuk meminta bantuan pembunuhan terhadap Nasrudin.

Sumber: detiknews.com

Ternyata kasus yang membelit bapak antasari berakar dari rasa cemburu. hemmm...Saya masih bingung menyimpulkannya nih. Seakan gak percaya...

20 komentar »

  • Denny said:  

    Bingung juga ya bund..

    Panjangg dan panjangg.. tapi,, ini sederhana lo.. apa sesederhana ini??? lihat tokoh-tokoh utamanya.. kok keren2 ya pangkatnya..

    Setau saya KPK hebat kalo ngungkap kasus, harusnya tahu banyak trik donk biar ga ketangkep. dan setau saya KPK lebih pintar dari pak polisi, kan isa nangkep koruptor. ( pak pol bisa nangkap maling ama pmbunuh. ) *piss

    saya masih penasaran, tunggu aja kelanjutannya..

  • Seti@wan Dirgant@Ra said:  

    Penahanan Ketua (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar yang terseret kasus pidana pembunuhan Nasrudin Zulkarnain, cukup mempengaruhi pencitraan lembaga yang dipimpinnya. Namun, KPK diharapkan lebih mengoptimalkan kinerjanya tanpa Antasari.

  • Lala said:  

    Yach kita lihat aja bagaimana kelanjutan kasus ini. Mudah2an kebenaran dan keadilan bisa segera terungkap.

  • che_3z said:  

    Semoga kasus ini cepet terungkaplah bund..

  • memoar sang guru said:  

    betapa ruwet dan runyam masalah di negeri ini. yang benar bisa salah; yg salah bs benar. Yg agak salah bisa dibenar-benarkan. Yg agak benar disalah-salahkan. Yg benar-benar salah dibenar-benarkan. Yg benar-benar 'benar' disalah-salahkan.

    Ah...mumet!

  • ayah aza izan said:  

    iya karena banyaknya berita2 jadi males ngikutin, karena ujung2nya kita ga tau yg sebenernya benar atau benar karena uang. ingat kasus salah tangkap pembunuhan yg di lakukan Ryan Jombang.. Bagaimana apesnya tuh org. jelas2 ga salah tapi di paksa untuk salah. SEPERTINYA KAMBING HITAM HARUS ADA UNTUK MENUTUPI KINERJA YG GA PECUS

  • Jakarta-spa said:  

    Hello all, if you tired already with the cruel news. Feel free to visit my blog portal, it's about Jakarta Spa Indonesia.

    See yaa

  • Yanuar Catur said:  

    wah bunda
    masalah orang-orang yg diatas mungkin dapat beres setelah mematikan salah satu orang dulu..
    emank kejam dunia ini

  • si embah said:  

    kasus-kasus seperti ini yang bikin negara kita jadi ga maju!!!
    sudah pelik dengan kasus korupsi.
    eh malah ketuanya nyangkut di kepolisian!!!
    memang gila!!!

  • angga weblog said:  

    Tauk ah, masalah politik mah emang kejam, penuh tepu-tepu. Huh..
    Mendingan ngeblog aja ^_^ asyikk

  • sibaho way said:  

    itu sigid baik banget ya mau jadi donatur untuk sebuah pembunuhan. kenapa ya? ada link yang hilang antara sigid dan antasari

  • le vin said:  

    ikutan bingung nih!!!

  • RiP666 said:  

    tambah rumit aja nih...^^

  • Liana said:  

    Kok Sigit mau ngedanai? dapet apa dia dari kasus itu??? *bingung.com

  • Edogawa Is Back said:  

    Untung saya tidak terlibat..:D
    Ya..bener ato tidaknya Om Anta terlibat, masih dalam proses penyelikidian eh penyelidikan (:D)..yang jelas Ane tetep dukung KPK biar Korupsi suatu saat nanti jadi barang yang langka di republik ini..merdeka...xixixi...

  • trik-tipsblog contest blogspottemplate isnaini said:  

    heheheheee nice post kawan mohon dukung saya di Contest isnaini blogspottemplate thanks yach sebelumnya happy blogging yach :D

  • Blog Watcher said:  

    CINTA BIRAHI ANTASARI

    Antasari Azhar memang fenomenal. Menyala bagai api, melompat dari hati, membakar hangus koruptor lalu jatuh, menghilang menjadi abu. Hancur nama dan karirnya. Dia tersangka aktor intelektual pembunuhan Nasrudin, dengan latar cina segitiga.

    Benarkah pembunuh Nasrudin adalah Antasari??!!

    Lepas dari persoalan pro dan kontra persoalan itu, ini adalah hasrat permasalahan cinta.

    Cinta… selalu menghidangkan suatu madah tersendiri di segala lapisan masyarakat. Cinta selalu menguak rahasia alam dan misteri keabadian. Seperti tertulis dalam kisah Julius Caesar-Cleopatra, Bill Clinton-Monica Lewinski, Yahya Zaini-Maria Eva, Al Amin-Eifel, kini Antasari-Rani, semua berlatar belakang cinta.

    Cinta telah membutakan mata meraka. Bagai setangkai mawar mekar indah, namun disekelilingnya dibangun pagai berduri. Mereka membabat habis pagar itu tanpa membiarkan ia berjalan dalam prosesi cinta.

    Dari semua permasalahan,cinta selalu menampakkan fragment kekakuan, tiap-tiap segi permasalahan cinta membawa derita, memojokkan manusia menuju kehidupan yang serba fana.

    Julius Cesar akhirnya hidup sendiri ditinggal mati Cleopatra, Al-amin dihukum 10 tahun penjara kemudian bercerai dengan kristina. Kini Antasari membunuh Nasrudin dengan latar cinta pula

    Berkaca dari permasalahan itu semua, Mungkin kita harus belajar kembali apa itu cinta??!! seorang pujangga Yunani, Plato pernah berkata, bahwa cinta yang murni adalah cinta yang bebas dari pengaruh nafsu kekelaminan. Ajaran cinta ini dikatakan olehnya cinta para Dewata.

    Pertanyaan besar dalam diri kita. Akankah kita harus kembali mengamalkan yang telah lama punah itu??!!

    sumber:http://asyiknyaduniakita.blogspot.com/

  • zee said:  

    Saya gak percaya. Itu pasti konspirasi tingkat tinggi. Capek sih denger ttg berita ini, mudah2an saja cepat terkuak kebenarannya.

  • iRieN(SeKaRaNi TJaHJoNo) said:  

    bener saya juga gag percaya tuh....banyak cerita yg janggal....mudah2an kebenaran bakal terungkap ya..

  • wanda said:  

    waduh kok pejabat juga kayak gitu ya..waduh bung parah eii

    Salam dariMyokezone

  • Leave your response!